Bagus Satrio
11512350
1 pa 15
Wilhelm
Wundt (1832 – 1920)
Biografi dan Materi
Wilhelm wundt dilahirkan di Neckarau pada tanggal 18 Agustus 1832 dan
wafat di Leipzig pada tanggal 31 Agustus 1920.
Wilhelm Wundt
seringkali dianggap sebagai bapak psikologi modern berkat jasanya mendirikan
laboratorium psikologi pertama kali di Leipzig. Ia mula-mula dikenal sebagai
seorang sosiolog, dokter, filsuf dan ahli hukum. Gelar kesarjanaan yang
dimilikinya adalah dari bidang hukum dan kedokteran. Ia dikenal sebagai seorang
ilmuwan yang banyak melakukan penelitian, termasuk penelitian tentang proses
sensory (suatu proses yang dikelola oleh panca indera).
Pada tahun
1875 ia pindah ke Leipzig, Jerman, dan pada tahun 1879 ia dan murid-muridnya
mendirikan laboratorium psikologi untuk pertama kalinya di kota tersebut.
Berdirinya laboratorium psikologi inilah yang dianggap sebagai titik tolak
berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang terpisah dari ilmu-ilmu
induknya (Ilmu Filsafat & Ilmu Faal). Sebelum tahun 1879 memang orang sudah
mengenal psikologi, tetapi belum ada orang yang menyebut dirinya sarjana
psikologi. Sarjana-sarjana yang mempelajari psikologi umumnya adalah para
filsuf, ahli ilmu faal atau dokter. Wundt sendiri asalnya adalah seorang
dokter, tetapi dengan berdirinya laboratorium psikologinya, ia tidak lagi disebut
sebagai dokter atau ahli ilmu faal, karena ia mengadakan eksperimen-eksperimen
dalam bidang psikologi di laboratoriumnya.
Wundt
mengabdikan diri selama 46 tahun sisa hidupnya untuk melatih para psikolog dan
menulis lebih dari 54.000 halaman laporan penelitian dan teori. Buku-buku yang
pernah ditulisnya antara lain:“Beitrage Zur Theorie Der Sines Wahrnemung” (Persepsi yang dipengaruhi kesadaran,
1862), “Grund zuge der
Physiologischen Psychologie” (Dasar
fisiologis dari gejala-gejala psikologi, 1873) dan“Physiologische
Psychologie”.
Ia menamatkan
studi kesejanaanya dan memperoleh gelar doctor di bidang kedokteran dan
tertarik pada riset-riset fisiologis. Ia melakukan penelitian di bidang
psikofisik bersama-sama dengan Johannes Mueller an Hermann von Helmholtz.
Wundt memperoleh
posisi sebagai professor dan mengajar di universitas Leipzig dimana ia
mendirikan psychological institute. Laboratorium ini, wundt membiayainya dari
kantongnya sendiri sebagai sebuah usaha privat. Setelah tahun 1885, lab ini
baru diakui oleh universitas dan secara resmi di danai oleh universitas.
Laboratorium ini berkembang dengan pesat sebelum gudangnya hancur dalam
perang dunia ke II.
Pada awalnya
wundt menggolongkan bahwa mind mencakup proses-proses
ketidaksadaran/unconsciousness (sebagai karakteristik dari soul). Metode
eksperimen adalah jalan untuk membawa penelitian tentang mind dari level
kesadaran (consciousness) kepada proses-proses yang tidak sadar, dengan kata
lain, metode eksperimen adalah cara untuk membawa mind kedalam batas-batas ruang
lingkup natural science yang objektif dan empiris. Dalam perkembanganya, wundt
mengakui bahwa metode eksperimental dalam psikologi fisiologi sangat kuat untuk
menggali elemen-elemen soul yang mendasar (misalnya persepsi, emosi,dll). Namun
diatas fenomena-fenomena mendasar ini masih ada proses-proses mental yang lebih
tinggi (higher mental process) yang mengintregasikan fenomena dasar tsb. Higher
mental process ini muncul dalam bentuk kreativitas mental dan menjadi kekuatan
sebuah peradaban dan bersifat abadi, yaitu: bahasa, mitos, custom, budaya. Pada tahap ini wundt membatasi fungsi soul
hanya pada tahap kesadaran tidak lagi menjadi focus dari ‘study of the mind’
Focus studi
wundt dapat dilihat melalui dua karya besarnya, principles of physiological psychology dan voelkerpsychologie. Principles of physiological psychology, dalam
karyanya ini wundt memfokuskan pada hasil-hasil eksperimenya tentang ingatan,
emosi, ddan abnormalitas kesadaran.
Haasil
eksperimen tentang ingatan akan simple ideas menghasilkan jumlah ide sederhana
yang dapat di simpan dalam ingatan manusia (mind), fakta bahwa ide yang
bermakna akan lebih diingat dari oada
yang muncul secara random, serta
karakteristik dari kesadaran manusia yang bersifat selektif. Konsep penting
yang muncul adalah apperception,
suatu bentuk oprasimental yang mensintesakan elemen mental ,emjadi satu
kesatuan utuh, juga berpengaruh dalam
proses mental tinggi seperti analisis dan judgement. Studi wundt tentang emosi dan feelings menghasilkan pembagian
kutub-kutub emosi kedalam tiga dimensi :
1.
Pleasant
vs unpleasant
2.
High
vs low arousal
3.
Concentrated
vs relaxed attention
Teori ini dikenal sebagai the three dimensional
theory namun bersifat kontroversial. Ide
tentang abnormalitas kesadaran dari wundt
dibangun melalui diskusi-diskusi dengan para psikiater terkenal masa
itu, kretchmer dan kraepelin. Ide wundt tentang schizophrenic adalah hilangnya
control appersepsi dan control dalam proses
atensi.
Sumber :
Semiun, Y.O.F.M. (2006). Teori
Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Kanisius