Kamis, 30 Oktober 2014

Psikologi Umum (Tokoh Psikologi Faal)





Bagus Satrio
11512350
1 pa 15

Wilhelm Wundt (1832 – 1920)
Biografi dan Materi
Wilhelm wundt dilahirkan di Neckarau pada tanggal 18 Agustus 1832 dan wafat di Leipzig pada tanggal 31 Agustus 1920.
Wilhelm Wundt seringkali dianggap sebagai bapak psikologi modern berkat jasanya mendirikan laboratorium psikologi pertama kali di Leipzig. Ia mula-mula dikenal sebagai seorang sosiolog, dokter, filsuf dan ahli hukum. Gelar kesarjanaan yang dimilikinya adalah dari bidang hukum dan kedokteran. Ia dikenal sebagai seorang ilmuwan yang banyak melakukan penelitian, termasuk penelitian tentang proses sensory (suatu proses yang dikelola oleh panca indera).
Pada tahun 1875 ia pindah ke Leipzig, Jerman, dan pada tahun 1879 ia dan murid-muridnya mendirikan laboratorium psikologi untuk pertama kalinya di kota tersebut. Berdirinya laboratorium psikologi inilah yang dianggap sebagai titik tolak berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang terpisah dari ilmu-ilmu induknya (Ilmu Filsafat & Ilmu Faal). Sebelum tahun 1879 memang orang sudah mengenal psikologi, tetapi belum ada orang yang menyebut dirinya sarjana psikologi. Sarjana-sarjana yang mempelajari psikologi umumnya adalah para filsuf, ahli ilmu faal atau dokter. Wundt sendiri asalnya adalah seorang dokter, tetapi dengan berdirinya laboratorium psikologinya, ia tidak lagi disebut sebagai dokter atau ahli ilmu faal, karena ia mengadakan eksperimen-eksperimen dalam bidang psikologi di laboratoriumnya.
Wundt mengabdikan diri selama 46 tahun sisa hidupnya untuk melatih para psikolog dan menulis lebih dari 54.000 halaman laporan penelitian dan teori. Buku-buku yang pernah ditulisnya antara lain:“Beitrage Zur Theorie Der Sines Wahrnemung” (Persepsi yang dipengaruhi kesadaran, 1862), “Grund zuge der Physiologischen Psychologie” (Dasar fisiologis dari gejala-gejala psikologi, 1873) dan“Physiologische Psychologie”.
Ia menamatkan studi kesejanaanya dan memperoleh gelar doctor di bidang kedokteran dan tertarik pada riset-riset fisiologis. Ia melakukan penelitian di bidang psikofisik bersama-sama dengan Johannes Mueller an Hermann von Helmholtz.
Wundt memperoleh posisi sebagai professor dan mengajar di universitas Leipzig dimana ia mendirikan psychological institute. Laboratorium ini, wundt membiayainya dari kantongnya sendiri sebagai sebuah usaha privat. Setelah tahun 1885, lab ini baru diakui oleh universitas dan secara resmi di danai oleh universitas. Laboratorium ini berkembang dengan pesat sebelum gudangnya hancur dalam perang  dunia ke II.
Pada awalnya wundt menggolongkan bahwa mind mencakup proses-proses ketidaksadaran/unconsciousness (sebagai karakteristik dari soul). Metode eksperimen adalah jalan untuk membawa penelitian tentang mind dari level kesadaran (consciousness) kepada proses-proses yang tidak sadar, dengan kata lain, metode eksperimen adalah cara untuk membawa mind kedalam batas-batas ruang lingkup natural science yang objektif dan empiris. Dalam perkembanganya, wundt mengakui bahwa metode eksperimental dalam psikologi fisiologi sangat kuat untuk menggali elemen-elemen soul yang mendasar (misalnya persepsi, emosi,dll). Namun diatas fenomena-fenomena mendasar ini masih ada proses-proses mental yang lebih tinggi (higher mental process) yang mengintregasikan fenomena dasar tsb. Higher mental process ini muncul dalam bentuk kreativitas mental dan menjadi kekuatan sebuah peradaban dan bersifat abadi, yaitu: bahasa, mitos, custom, budaya.  Pada tahap ini wundt membatasi fungsi soul hanya pada tahap kesadaran tidak lagi menjadi focus dari ‘study of the mind’
Focus studi wundt dapat dilihat melalui dua karya besarnya, principles of physiological psychology dan voelkerpsychologie. Principles of physiological psychology, dalam karyanya ini wundt memfokuskan pada hasil-hasil eksperimenya tentang ingatan, emosi, ddan abnormalitas kesadaran.
Haasil eksperimen tentang ingatan akan simple ideas menghasilkan jumlah ide sederhana yang dapat di simpan dalam ingatan manusia (mind), fakta bahwa ide yang bermakna akan lebih diingat  dari oada yang muncul  secara random, serta karakteristik dari kesadaran manusia yang bersifat selektif. Konsep penting yang muncul adalah apperception, suatu bentuk oprasimental yang mensintesakan elemen mental ,emjadi satu kesatuan utuh,  juga berpengaruh dalam proses mental tinggi seperti analisis dan judgement. Studi wundt tentang  emosi dan feelings menghasilkan pembagian kutub-kutub emosi kedalam tiga dimensi  :
1.      Pleasant vs unpleasant
2.      High vs low arousal
3.      Concentrated vs relaxed attention

Teori  ini dikenal sebagai the three dimensional theory  namun bersifat kontroversial. Ide tentang abnormalitas kesadaran dari wundt   dibangun melalui diskusi-diskusi dengan para psikiater terkenal masa itu, kretchmer dan kraepelin. Ide wundt tentang schizophrenic adalah hilangnya control appersepsi dan control dalam proses  atensi.

Sumber           :
Semiun, Y.O.F.M. (2006). Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Kanisius

Minggu, 12 Oktober 2014

Softskill Psikologi Manajemen


Nama : Bagus Satrio
NPM : 11512350
Kelas : 3 PA 11
Psikologi Manajemen
1.      Tentukan unsur psikologis apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan Planning, Organizing, Actuating dan Controlling !
2.      Tuliskan perilaku apa saja yang bisa digunakan untuk melakukan Planning, Organizing, Actuating dan Controlling !
3.      Pelajarilah sistem manajemen yang spesifik dari sebuah perusahaan manufaktur. Buatkan rangkuman sistem manajemennya dalam konsep yang spesifik dan menyeluruh !
Jawaban :
1.      Unsur psikologisnya dibagi menjadi 3, yaitu :
a.       Unsur Kognitif (Kemampuan berfikir).
b.      Unsur Sikap Kerja (Kemampuan menanggapi tuntutan pekerjaan).
c.       Unsur Kepribadian (Kemampuan mengelola diri pribadi).
·         Unsur Kognitif (Kemampuan berfikir).
Unsur kognitif dapat diuraikan kedalam 3 bentuk perilaku kognitif, yaitu : Daya tangkap kognitif untuk memahami (baik melalui informasi kalimat, simol ataupun angka). Daya berfikir yang konseptual (membangun konsep berfikir yang menyeluruh dan sistematis). Analisa berfikir (menciptakan hasil pemikiran yang tepat untuk selesaikan masalah).
·         Unsur Sikap Kerja (Kemampuan menanggapi tuntutan pekerjaan).
Unsur sikap kerja bisa dilihat didalam beberapa aspek sikap kerja, yaitu : Ketahanan terhadap tekanan (daya tahan stress). Cara kerja yang cepat untuk selesaikan pekerjaan. Kemampuan untuk mencapai prestasi kerja yang memuaskan. Ketelitian dalam melakukan pekerjaan.
·         Unsur Kepribadian (Kemampuan mengelola diri pribadi).
Unsur kepribadian bisa berupa : Daya penyesuaian diri (adaptasi). Kemampuan menjalin interaksi dan hubungan ang baik. Kemapuan untuk bekerja sama. Kemampuan untuk memimpin.

2.      Perilaku yang di butuhkan adalah bentuk perilaku yang sudah disesuaikan dengan setiap satuan rumusan manajemen. Misalnya saja untuk bisa membuat perencanaan (planning) maka perilaku yang dibutuhkan adalah perilaku yang bisa mengarahkan proses kognitifnya untuk menangkap arahan dan intruksi kerja, menbuat konsep berfikir yang logis dan juga kognitif yang bisa di libatkan untuk menyelesaikan masalah pekerjannya.
3.      Saya melakukan pengamatan pada penjual pembuatan kayu yang dibuat menjadi kursi, pintu dan jendela. Si penjual kayu ini mengutamakan dari proses pemilihan kayu yang baik, pemasukan bahan kayu, proses pembuatan kayu, dan proses penjualan kayu yang memiliki kualitas tinggi dengan bantuannya penjualan melalui pengiklanan dengan menggunakan pembagian brosur di jalan-jalan.