Bagus Satrio
11512350
2pa11
Teori Kepribadian Sosial
Pengertian sehat
menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial
tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Teori kepribadian sehat :
1.
Aliran Psikoanalisa
Sigmund Freud (1856-1939) merupakan
pendiri psikoanalisis. Menurut Freud pikiran-pikiran yang direpres atau ditekan,
merupakan sumber perilaku yang tidak normal atau menyimpang.
Sumbangan terbesar Freud pada teori
kepribadian adalah eksplorasinya ke dalam dunia tidak sadar dan keyakinannya
bahwa manusia termotivasi oleh dorongan
-
Alam Tidak Sadar
Alam tidak sadar (unconscious)
menjadi tempat bagi segala dorongan, desakan maupun insting yang tak kita
sadari tetapi ternyata mendorong perkataan, perasaan dan tindakan kita.
Sekalipun kita sadar akan perilaku kita yang nyata, sering kali kita tidak
menyadari proses mental yang ada dibalik perilaku tersebut. Misalnya seorang
pria bisa saja mengetahui bahwa ia tertarik pada seorang wanita tetapi tidak
benar-benar memahami alasan dibalik ketertarikannya, yang bisa saja bersifat
tidak rasional. Dorongan utama yang belum atau tidak mereka sadari.
-
Alam Bawah Sadar
Alam bawah sadar (preconscious)
ini memuat semua elemen yang tak disadari, tetapi bisa muncul kesadaran dengan
cepat atau agak sukar (Freud, 1993/1964). Isi alam bawah sadar ini datang dari
dua sumber, yang pertama adalah persepsi sadar (conscious perception).
Apa yang dipersepsikan orang secara sadar dalam waktu singkat, akan segera
masuk ke dalam alam bawah sadar selagi fokus perhatian beralih ke pemikiran
lain.
-
Alam Sadar
Alam sadar (conscious), yang memainkan peran tak
berarti dalam teori psikoanalisis, didefinisikan sebagai elemen-elemen mental
yang setiap saat berada dalam kesadaran. Ini adalah satu-satunya tingkat
kehidupan mental yang bisa langsung kita raih. Ada dua pintu yang dapat dilalui
oleh pikiran agar bisa masuk ke alam sadar yaitu sistem kesadaran perseptual (perceptual
conscious), yaitu terbuka pada dunia luar dan berfungsi sebagai perantara
bagi persepsi kita tentang stimulus dari luar.
2.
Aliran Behavioristik
Behaviorisme atau Aliran Perilaku
(juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar
pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme — termasuk tindakan,
pikiran, atau perasaan— dapat dan harus dianggap sebagai perilaku. Aliran ini
berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa
melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotetis seperti pikiran.
Pendekatan behavioristik terhadap
kepribadian memiliki dua asumsi dasar, yaitu:
1) Perilaku harus dijelaskan dalam
pengaruh kausal lingkungan terhadap diri
individu
2) Pemahaman terhadap manusia harus
dibangun berdasarkan riset ilmiah objektif à dikontrol dengan seksama dalam
eksperimen laboratorium.
3.
Aliran Humanistik
a)
Abraham Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai
Bapak dari psikologi humanistik. Gerakan ini merasa tidak puas terhadap
psikologi behavioristik dan psikoanalisis, dan memfokuskan penelitiannya pada
manusia dengan ciri-ciri eksistensinya.
Psikologi humanistik mulai di Amerika Serikat pada tahun
1950 dan terus berkembang. Tokoh-tokoh Psikologi Humanistik memandang
behavorisme mendehumanisasimanusia. Psikologi Humanistik mengarahkan
perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan manusia.
Menurut Psikologi Humanistik manusia adalah makhluk kreatif, yang dikendalikan
oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan
ketidaksadaran.
Maslow menjadi terkenal karena teori motivasinya, yang
dituangkan dalam bukunya“Motivation and Personality”. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa
pada manusia terdapat lima macam kebutuhan yang berhirarki, meliputi:
1) Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the physiological needs)
2) Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (the safety needs / the security
needs)
3) Kebutuhan rasacinta dan memiliki (the love and belongingness needs)
4) Kebutuhan akan penghargaan diri (the self-esteem needs)
5) Kebutuhan akan aktualisasi diri (the self-actualization needs)
b) Gordon Alport, (lahir di Montezuma, Indiana , 11 November 1897 – meninggal di Cambridge, Massachusetts , 9 Oktober 1967 pada umur 69 tahun) merupakan seorang psikolog. Ia meraih gelar doktor psikologi dari Harvard pada tahun 1922.
Ia menghabiskan kariernya untuk mengembangkan teori, mengkaji
persoalan-persoalan sosial, seperti prasangka, kecurigaan, komunal, serta
mengembangkan tes kepribadian.
Menurut
Allport, salah satu yang paling memotivasi manusia adalah kecenderungan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan biologisnya. Kecenderungan ini disebut
Allport dengan pemfungsian oportunistik. Pemfungsian oportunistik bersifat reaktif, berorientasi masa
lalu, dan biologis.
Sekalipun
demikian, Allport menganggap pemfungsian oportunistik ini
tidak terlalu penting dalam memahami perilaku manusia, justru kebanyakan perilaku manusia
dimotivasi oleh sesuatu yang lain, sesuatu yang berfungsi dalam rangka ekspresi
diri, yang oleh Allport disebut ''pemfungsian Propriate''. Maksudnya adalah apapun yang dilakukan
seseorang dalam hidup biasanya adalah demi menunjukkan siapa dirinya. Pemfungsian diri
ini bersifat proaktif,
berorientasi masa depan, dan psikologis. Kata propriate berasal dari kata proprium yang
berarti konsep diri. Maksud dari Allport dengan memberi tekanan lebih kepada propriumialah
untuk mendefinisikan konsep diri sehati-hati
mungkin.
Dalam
melihat konsep diri tersebut, Allport memakai dua pendekatan yakni fenomenologi dan fungsional. Secara
fenomenologis artinya diri sebagaimana yang dialami sehari-hari yakni yang
terdiri dari berbagai aspek yang essensial (lawan
dari aspek yang insidental dan aksidental), hangat (lawan
dari diri yang dingin dan kabur), dan sentral (lawan
dari diri sampingan).
Sementara itu, definisi fungsional mencakup hal-hal
ysng muncul dalam perkembangan seseorang dalam usia-usia tertentu, yakni:
1) indra jasmani (berkembang
di usia 0-2 tahun)
2) identitas diri (berkembang
di usia 0-2 tahun)
3) harga diri (berkembang di usia 2-4
tahun)
4) perluasan diri (berkembang
di usia 4-6 tahun)
5) citra diri (berkembang
di usia 4-6 tahun)
6) peniruan
rasional ((berkembang di usia 6-12 tahun)
7) dorongan untuk mengejawantahkan
diri (muncul ketika seseorang berusia 12 tahun ke atas)
Menurut Allport, jika seseorang
memiliki proprium yang berkembang dengan baik dan memiliki disposisi yang adaptif (keunikan
individu dengan individu lainnya), berarti ia telah mencapai tahap kedewasaan
psikologis (orang yang kesehatan mentalnya terjaga). Tujuh
tanda seseorang yang memiliki kedewasaan psikologis:
1) memiliki perluasan diri yang
jelas dan spesifik
2) memiliki teknik dan cara-cara tertentu agar pergaulannya dengan
orang lain dapat lancar dan baik (misalnya kepercayaan, empati. kejujuran, toleransi)
3) memiliki kestabilan
emosional dan menerima diri sendiri
4) memiliki pendapat
yang realistis
5) memfokuskan perhatian pada
masalah dan mengembangkan kemampuan untuk memecahkannya
6) mampu melihat diri sendiri
secara objektif yaitu menilai
perilaku sendiri dan mampu "menertawakan diri sendiri"
7) memiliki filsafat hidup yang
utuh, termasuk orientasi nilai yang partikular,
sentimen keagamaan yang terdifferensiasi,
dan kesadaran yang terpersonlisasi
c)
Carl
Rogers adalah
seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien (client centered). Rogers
kemudian menyusun teorinya dengan pengalamannya sebagai terapis selama bertahun-tahun. Teori Rogers mirip dengan pendekatan Freud, namun pada
hakikatnya Rogers berbeda dengan Freud karena Rogers menganggap bahwa manusia
pada dasarnya baik atau sehat. Dengan kata lain, Rogers memandang kesehatan
mental sebagai proses perkembangan hidup alamiah, sementara, kejahatan,
dan persoalan kemanusiaan lain dipandang sebagai penyimpangan dari kecenderungan
alamiah.
Teori
Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut
diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan
bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi, makhluk
hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa
yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul
keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog
lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman
dan rasa cinta, dan sebagainya.
d)
Erich
Fromm lahir di Frankfurt, Jerman
pada tanggal 23 Maret 1900. Ia belajar psikologi dan sosiologi di University
Heidelberg, Frankfurt, dan Munich. Setelah memperoleh gelar Ph.D dari Heidelberg tahun
1922, ia belajar psikoanalisis di Munich dan pada Institut
psikoanalisis Berlin yang terkenal waktu itu. Tahun 1933 ia
pindah ke Amerika Serikat dan mengajar di Institut psikoanalisis Chicago dan
melakukan praktik privat di New York City. Ia pernah mengajar pada
sejumlah universitas dan institut di negara ini dan di Meksiko. Terakhir, Fromm
tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.
Fromm sangat
dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang
pertama, The economic philosophical manuscripts yang ditulis
pada tahun 1944. Tema dasar ulisan Fromm adalah orang yang merasa kesepian dan
terisolasi karena ia dipisahkan dri alam dan orang-orang lain. Keadaan isolasi
ini tidak ditemukan dalam semua spesies binatang, itu adalah situasi khas
manusia. Berikut ini kita akan mengulas lebih dalam mengenai teori-teori Fromm.
Fromm sangat dipengaruhi
oleh tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang pertama, The
Economic and Philosophical Manuscripts yang ditulis pada tahun 1944.
Fromm membandingkan ide-ide Freud dan Marx, menyelidiki
kontradiksi-kontradiksinya dan melakukan percobaan yang sintesis. Fromm
memandang Marx sebagai pemikir yang lebih ulung daripada Freud dan menggunakan
psikoanalisa, terutama untuk mengisi celah-celah pemikiran Marx. Pada tahun
1959, Fromm menulis analisis yang sangat kritis bahkan polemis tentang
kepribadian Freud dan pengaruhnya, sebaliknya berbeda sekali dengan kata-kata
pujian yang diberikan kepada Marx pada tahun 1961. Meskipun Fromm dapat
disebut sebagai seorang teoritikus kepribadian Marxian, ia sendiri lebih suka
disebut humanis dialetik. Tulisan-tulisan Fromm dipengaruhi oleh pengetahuannya
yang luas tentang sejarah, sosiologi, kesusastraan, dan filsafat.
Fromm juga
menyebutkan dan menjelaskan lima tipe karakter sosial yang ditemukan dalam
masyarakat dewasa ini, yakni:
1)
Tipe Reseptif
(mengharapkan dukungan dari pihak luar)
2)
Tipe Eksploitasi
(memaksa orang lain untuk mengikuti keinginannya)
3)
Tipe Penimbunan (suka
mengumpulkan dan menimbun barang suatu materi)
4)
Tipe Pemasaran (suka
menawarkan dan menjual barang)
5)
Tipe Produktif
(karakter yang kreatif dan selalu berusaha untuk menggunakan barang-barang untuk
suatu kemajuan)
6)
Tipe
Nekrofilus-biofilus (nekrofilus orang yang tertarik dengan kematian,
biofilus:orang yang mencintai kehidupan)
Fromm juga
mengemukakan bahwa bila masyarakat berubah secara mendasar, sebagaimana
terjadi ketika feodalisme berubah menjadi kapitalisme atau ketika sistem pabrik
menggeser tenaga tukang, perubahan semacam itu akan mengakibatkan
perubahan-perubahan dalam karakter sosial manusia.
DAFTAR PUSTAKA: